Saat ditanya soal omzet jualan di TikTok Shop, Inara sendiri enggan membeberkan nominalnya dihadapan publik. Namun, dia tak bisa menutupi kekecewaannya dengan kebijakan tersebut yang dinilai terlalu dini.
"Rasa sedih mah pasti ada, dari aku yang nggak kenal TikTok sama sekali, TikTok itu sumber penghasilan perdana aku buat survive, tiba-tiba nggak ada, langsung sedih, flashback memori waktu awal-awal cari uang," ujar Inara.
"Kalau untuk ditutup aku nggak setuju karena disitu dibandingkan dengan yang rugi, banyak yang mendapatkan keuntungan. Bukan benar atau salah, tapi dilihat juga mudarat dan maslahatnya, banyak rugi atau manfaatnya," kata dia lagi.
Menurut Inara, pemerintah bisa lebih solutif dalam bertindak agar tak ada pihak yang dirugikan. "Jadi yang harus diperbaiki regulasinya mungkin supaya bisa mengakomodir semua pihak, memang tidak akan pernah bisa menyenangkan semua orang ya, cuma setidaknya kalau regulasinya bisa kita formulasikan biar lebih adil untuk semuanya kan lebih baik," katanya.
Seperti diketahui, Tiktok resmi menutup layanan Tiktok Shop pada hari Rabu (4/10/2023) pukul 17.00 WIB. Namun belum jelas apakah layanan tersebut akan kembali beroperasi lagi di Indonesia.
Penutupan tersebut terkait aturan baru Permendag No 31 Tahun 2023 yang melarang media sosial bertindak sebagai e-commerce.