Ketika ditemukan, Indadari mendapati kain kafan yang tertanam masih dalam keadaan bersih. Dalam balutan kain kafan tersebut, terdapat tulang belulang hewan yang sampai kini jenisnya tak diketahuinya.
"Kain kafan dan itu masih bersih, kayak kafan baru ditanam gitu. Dan itu diikat di kepala, tengah sama kaki. Kayak bangkai binatang ayam atau bebek, cuma kepalanya gede. Jadi, kita juga enggak tahu itu apa," kata Indadari.
Anehnya pada bagian berlubang yang terdapat di buhul, ternyata sama dengan lokasi dimana Indadari kerap kali merasakan sakit di tubuhnya. Hal itu membuatnya semakin bingung dengan apa yang baru saja dialaminya.
"Posisinya pas di tempat saya tidur, di bagian kepala mungkin itu yang tusuk-tusuk saya, kepala saya jadi sakit. Wallahualam saya enggak tahu," ujarnya.
"Bagian yang dibolongin adalah bagian-bagian yang saya sering sakit, di mata, perut, kaki," kata Indadari.
Setelah dimusnahkan dengan cara dibakar, Indadari mengaku merasakan perubahan yang cukup besar. Di antaranya penglihatannya semakin jelas, serta tubuh yang dirasa semakin ringan.
"Rasanya kayak ada yang lepas, pandangan saya jauh lebih jelas, banyak sih perubahannya, lebih enteng," ujar Indadari.