"Masih menunggu agensi pemakaman, dibantu komunitas Muslim Indonesia di Milan. Insya Allah dimakamkan di pemakaman khusus untuk muslim," ujarnya.
"Belum tahu (lapan dimakamkan), karena birokrasinya ribet. Dokumen nanti dibawa ke comune, dari comune dikirim ke dokter untuk memastikan dan divisum (karena masih ada pandemi). Baru deh, begitu dokter kasih cap, aman. Baru boleh dibawa agensi untuk dimandikan, dishalatkan sesuai ritual Islam," tuturnya.
Perempuan 58 tahun itu menyebut bahwa dirinya sudah mengikhlaskan kepergian sang suami. Apalagi, dirinya mengetahui betul penykit yang diidap oleh suaminya sebelum menghembuskan nafas terakhir.
"Sudah ikhlas untuk pergi. Karena tahu waktunya singkat karena penyakitnya," ujarnya.