Perempuan 22 tahun itu juga meminta maaf kepada kedua orang tuanya, keluarga maupun tempat dirinya menimba ilmu. "Saya juga memohon maaf kepada masyarakat untuk tidak mengaitkan masalah ini kepada orang tua saya, keluarga maupun lembaga-lembaga tempat pendidikan saya menimba ilmu," kata Oklin.
Atas kasus tersebut, Oklin menjadikannya sebagai sebuah teguran untuk terus memperbaiki diri ke depannya. Dia sekaligus mengaku bertanggung jawab, atas viralnya konten jilat es krim itu di media sosial.
"Ini teguran Allah untuk saya sendiri. Saya belajar banyak dari kasus ini, saya ikhlas dalam menjalani ini semua, yang pasti ingin berubah menjadi lebih baik lagi," kata dia.