Erick juga menceritakan kisah dimana sang ayah yang berusaha untuk bertemu dengan Tessy saat Srimulat tampil di kota kelahirannya, Solo. Erick mengaku begitu emosional setiap kali membicarakan karakter Tessy yang diperankannya.
Sebab, Erick teringat saat momen sang ayah sampai sujud syukur saat mengetahui anaknya memerankan karakter idolanya sejak dulu. "Makanya ketika Erick ditunjuk jadi Tessy, bapak saya sujud syukur, bener bener. Makanya pas saya ngomongin Tessy tuh emosinya luar biasa, udah alhamdulillah," ujar dia.
Bukan hanya memerankan karakternya, Erick pun berkesempatan untuk berguru langsung dengan Tessy. Tentu perasaan gugup menyelimutinya meski Tessy selalu terbuka dan memintanya untuk berakting seluwes mungkin tanpa perasaan tak enak hati.
Konsentrasi Erick bahkan kerap buyar, tapi dia selalu berusaha untuk menghidupkan karakter Tessy sekaligus melemparkan lelucon-lelucon Srimulat yang diketahuinya.
Tentu menjadi beban tersendiri memerankan peran ikonik dan legendaris yang sosoknya masih hidup. Erick sempat berseloroh bahwa menampilkan diri sebagai seorang living legend tak pernah bisa dipelajari.
Sosok sebagai living legend muncul dengan sendirinya dalam diri seseorang yang memang pantas mendapatkan julukan itu. "Beban main di film biopik, sosoknya masih ada lagi. menjadi apa aja bisa, tapi memerankan seorang living legend gak ada gurunya," ujar dia.