JAKARTA, iNews.id – Kekayaan Giorgio Armani menjadi sorotan publik pasca meninggalnya sang maestro mode Italia pada 4 September 2025 di usia 91 tahun. Berbagai estimasi menyebutkan jumlah kekayaan bersihnya mencapai puluhan miliar dolar AS—menjadikannya salah satu perancang busana terkaya dan paling berpengaruh di dunia.
Estimasi kekayaan bersih Giorgio Armani tercatat berbeda-beda. Beberapa catatan menyebut nilainya mencapai sekitar 11,9 miliar dolar AS pada pertengahan 2025, sementara ada juga laporan yang lebih konservatif dengan angka sekitar 7,2 miliar dolar AS. Perhitungan lain menempatkan kekayaan Armani di kisaran 9,6 miliar dolar AS, bahkan ada yang menyebutkan mencapai lebih dari 11 miliar hingga 12,1 miliar dolar AS.
Perbedaan ini wajar karena setiap lembaga menggunakan metode valuasi yang berbeda, mulai dari menghitung pendapatan perusahaan, aset pribadi seperti properti dan kapal pesiar, hingga mempertimbangkan fluktuasi nilai pasar. Meskipun berbeda, semua catatan tersebut menegaskan bahwa Armani berada di jajaran teratas perancang busana terkaya di dunia.
Armani dikenal sebagai pemilik tunggal dari perusahaannya, yang berarti semua aset bisnis berada di bawah kendalinya langsung. Kekayaannya terutama berasal dari bisnis fashion dengan lini produk busana pria dan wanita, parfum, aksesori, hingga lini rumah tangga.
Selain itu, ia juga melakukan diversifikasi usaha di bidang restoran, hotel, furnitur, real estate, bahkan olahraga. Catatan pendapatan perusahaan menunjukkan omzet tahunan mencapai sekitar €2,3 miliar (setara 2,7 miliar dolar AS) pada 2024. Kepemilikannya yang penuh terhadap perusahaan membuat valuasi kekayaannya jauh lebih besar dibandingkan dengan desainer lain yang bergabung dalam grup mode besar.
Beberapa alasan mengapa perkiraan kekayaan Giorgio Armani bervariasi antara lain perbedaan metode valuasi, fluktuasi nilai aset, hingga waktu penghitungan. Ada lembaga yang menilai berdasarkan aset pasar, ada juga yang menghitung dari pendapatan bersih perusahaan. Selain itu, nilai properti, investasi, hingga koleksi pribadi Armani turut memengaruhi besarnya estimasi kekayaan. Perubahan situasi ekonomi global pun dapat membuat angka-angka tersebut bergerak naik turun dalam waktu singkat.
Armani meninggal dunia tanpa memiliki istri maupun anak. Oleh karena itu, sebagian besar kepemilikannya diarahkan ke sebuah yayasan yang didirikan khusus untuk menjaga kesinambungan perusahaan dan filosofi yang ia bangun.
Saudara dan keluarga yang diperkirakan akan berperan penting dalam meneruskan warisan tersebut antara lain saudara perempuannya Rosanna Armani, keponakannya Silvana dan Roberta, keponakan lain Andrea Camerana, serta rekan dekat sekaligus tangan kanan bisnisnya, Pantaleo “Leo” Dell’Orco.
Selain itu, Armani sudah menyiapkan regulasi internal perusahaan yang mencegah perubahan besar, seperti merger atau penawaran saham perdana, setidaknya dalam lima tahun pertama setelah kepergiannya. Hal ini menunjukkan betapa ia ingin brand Armani tetap kokoh sesuai visi awalnya.