“Saya sengaja cari untuk dangdut dan ternyata dapet pasnya. Ada yang nanya, ‘Lo nggak malu?’ Menurut gue, karya itu udah kaya anak, kenapa malu. Malah di Indonesia memang banyak jenis genre musik yang ada,” kata Ryo Domara.
Penyanyi kelahiran Semarang ini mengaku, saat membuat single ini dia sudah sangat merancangnya dengan maksimal. Dia juga berusaha mendalami dan tulus.
“Kalau sedikit nggak tulus dari hati, ya nggak bakal jadi ini lagu. Lagu dangdut ini khas dengan trademark suling dan gendangnya. Berusaha memaksimalkan yang ada dan ternyata hasilnya alhamdulillah,” kata Ryo.
Ryo yang semula tergabung dalam sebuah grup band, diberi kepercayaan untuk membuat album solo dan mengalami masa karantina selama satu tahun.
“Satu tahun itu gue di dalam sebuah rumah sendirian dan harus ngalahin diri, nurunin ego. Di sini bakalan tahu lo maunya apa sih. Untungnya semua lancar,” ucapnya.
Untuk ke depannya, dia mengharapkan yang paling terbaik untuk lagu ini dan ditargetkan albumnya akan diselesaikan pada April 2020. Perilisan albumnya itu juga bertepatan dengan ulang tahun Ryo.
“Harapannya, supaya bermanfaat bagi orang lain, apa yang bisa dibantu bakal gue usahakan. Dan untuk cinta gue ke negara ini, gue menghasilkan karya yang bisa dinikmatin semua orang,” kata Ryo Domara.