Kondisi Hanung kemudian mulai membaik. Namun, baru dua hari keluar dari rumah sakit, dia kembali mengalami kejadian tidak mengenakkan.
Hanung mengalami patah tulang di bagian kaki akibat tertimpa moge alias motor besar seberat 220 kilogram, saat sedang berusaha memanaskan mesinnya. “Oleh sebab kepala penuh dengan pikiran, kaki ini tanpa sadar sudah menylengkat standart saat mulai manasin. Usai manasin, saya lupa balikin lagi tuh standart di posisi menyangga motor. Otomatis kaki saya reflek menggantikan standart motor,” cerita dia.
“Karena kaki saya bukan kaki Ronaldo, maka langsung saja Ndlosooorrr! Sukses ketimpa motor Kebo saya dan ... PATAH,” ujar Hanung.
Dia lantas kembali ke rumah sakit untuk menjalani perawatan secara intensif. Sesampainya di sana, dia harus rela mengikuti saran dokter yang memintanya untuk melakukan operasi.
“Jangan tanya rasanya seperti apa? Yang jelas, tubuh saya buru2 diseret lagi ke JIH sambil bawa monitor Shooting. Sesampai di JIH dokter langsung bilang : Operasi ya pak Hanung,” kata dia.
“Sambil menanti persiapan operasi, saya tetap men-derict dari jarak jauh menggunakan Live streeming. Hingga semua harus ngalah, shooting harus break, menanti kaki saya nyambung lagi seperti seperti sediakala. Pesan moral : lebih baik patah tulang, daripada patah hati."