“Tujuannya kita juga mengedukasi salah satunya adalah harus take care sama air. Karena di sini kita nggak tau, air terbuang percuma sementara di sana ada yang susah banget. Kami tuh juga bisanya istilahnya jemput bola lah. Kami misalnya adakan sosialisasi di sekolah, bagaimana memperlakukan air itu supaya dalam kondisi yang baik,” katanya.
Hal senada juga diungkapkan oleh Head ASEAN Georg Fischer Piping Systems, Alexandre Geiger. Dia mengungkapkan, kebiasaan boros air masih banyak ditemukan di masyarakat.
Terutama masyarakat yang bermukim di perkotaan. “Makanya melalui kegiatan ini kita ingin mengedukasi bahwa masih banyak dari saudara-saudara kita yang berada di pedalaman wilayah timur Indonesia, masih sangat sulit mendapatkan akses air bersih,” jelas dia.
Alex juga mengungkapkan, salah satu daerah yang masih krisis air adalah Nusa Tenggara Timur (NTT). Wilayah ini selalu dinobatkan menjadi daerah yang kering dimana setiap tahun selalu dihantui gagal tanam akibat dari kerusakan kantong-kantong air atas ulah manusia.
“Intinya, sebagian besar kabupaten di NTT atau wilayah-wilayah timur Indonesia mengalami problem yang sama, yaitu krisis air. Karena kami sering membuat program untuk membantu mengatasi krisis air di daerah-daerah tersebut, khususnya yang memang aksesnya masih susah,” kata dia.