"Sebagai catatan, menurut saya Liam adalah bagian terpenting dari One Direction. Pengalamannya sejak usia muda, nadanya yang sempurna, penampilannya di panggung, bakatnya dalam menulis. Daftarnya terus bertambah. Terima kasih telah membentuk kami, Liam," tambahnya.
Ikatan yang terjalin kuat di antara dirinya dan Liam sejak dipertemukan di One Direction akan menjadi kenangan indah yang tak pernah dilupakannya.
Louis mengira dirinya akan terus terhubung dengan Liam seumur hidupnya. Bahkan kalau saja bisa, Louis ingin kembali berada satu panggung dengannya.
Tapi takdir berkata lain, Liam pergi begitu cepat sebelum dirinya siap untuk merasakan perasaan kehilangan itu.
"Aku sangat bersyukur kita semakin dekat sejak band ini terbentuk, berbicara di telepon selama berjam-jam, mengenang ribuan kenangan indah yang kita lalui bersama adalah kemewahan yang kupikir akan kumiliki bersamamu seumur hidup. Aku ingin sekali berbagi panggung denganmu lagi, tetapi itu tidak mungkin," ungkapnya.
Seolah sedang berbicara kepada Liam, Louis mengungkap betapa beruntungnya dia mengenal Liam. Begitu sulit rasanya melepas kepergian sahabat yang begitu berarti dalam hidupnya.
"Pesan untukmu, Liam, jika kamu mendengarkan, saya merasa sangat beruntung memilikimu dalam hidup saya, tetapi saya benar-benar berjuang untuk mengucapkan selamat tinggal," katanya.
Kepada sahabatnya itu, Louis mengucap janji. Dia akan selalu ada untuk putra Liam, Bear di sepanjang hidupnya. Kehilangan ayah tentu membuat Bear begitu terpukul sehingga Louis ingin menjadi pelipur lara baginya.
"Aku ingin kau tahu bahwa jika Bear membutuhkanku, aku akan menjadi Paman yang ia butuhkan dalam hidupnya dan menceritakan kepadanya kisah-kisah tentang betapa hebatnya ayahnya," ungkapnya.