Hermes Jean kemudian memperkenalkan diri kepada Birkin dan dengan sopan menawarkan membuat ilustrasi tas sesuai impiannya. Hanya bemodalkan kantung kertas yang biasa disediakan di pesawat, Birkin menggambar ilustrasi tas jinjing idamannya.
Pertemuan itulah yang menjadi titik balik perkembangan dunia fashion dunia. Tiga tahun usai pertemuan Hermes dan Birkin, ilustrasi tas sukses diwujudkan. Hermes membuat tas besar, tetapi tidak melupakan nilai fungsional, estetis dan kemewahan. Kemudian, hasil karya itu dinamai 'Birkin' sesuai dengan inspirasi asal tas tersebut.
Sejak itulah tas Birkin menjelma menjadi salah satu simbol kekayaan. Simbol tersebut dituangkan Hermes dengan ukuran tas sebesar 25-40 cm dari kulit buaya, kulit burung unta, kulit kadal, dan kulit ular. Proses pembuatannya pun dilakukan secara manual oleh manusia tanpa mesin untuk memenuhi standar etika yang ketat. Tak heran jika harga tas Birkin berada di kisaran Rp100 jutahingga yang termahal bisa mencapai miliaran rupiah untuk edisi terbatas super eksklusif.