Bentuk dasar huruf S diambil dari ombak samudra yang menggambarkan semangat yang tidak pernah padam. Selain itu, parang juga menggambarkan jalinan yang tidak pernah putus, baik dalam arti upaya untuk memperbaiki diri, upaya memperjuangkan kesejahteraan, maupun bentuk pertalian keluarga.
Batik Kawung
Kemudian yang tak kalah populer dari batik parang adalah batik kawung. Ini adalah motif batik yang bentuknya berupa bulatan mirip buah kawung. Kadangkala motif ini juga ditafsirkan sebagai gambar bunga lotus dengan empat lembar mahkota bunga yang merekah. Maknanya sendiri dari bunga lotus itu adalah bunga yang melambangkan umur panjang dan kesucian. Beberapa jenis batik kawung yang terkenal di antaranya kawung picis, kawung sekar ageng, dan kawung semar.
Batik Sida Mukti
Selanjutnya ada batik sida mukti yang tak kalah populer. Batik ini biasanya dikenakan saat upacara perkawinan. Unsur motif yang terkandung di dalamnya adalah gurda. Sementara makna dari batik sida mukti tersebut adalah harapan agar apa yang diinginkan bisa tercapai. Salah satunya harapan untuk mencapai kebahagiaan lahir dan batin.
Batik Pagi Sore
Terakhir, ada batik pagi sore yang merupakan istilah penyebutan untuk kain batik yang memiliki dua motif dalam satu kain. Berdasarkan sejarahnya, batik pagi sore pertama kali dibuat pada 1930 di Kota Pekalongan. Batik ini sangat populer di masa penjajahan Jepang, bahkan hingga sekarang, motif batik pagi sore ini masih diminati.