Mengenal Sosok Kartini, Penggerak Emansipasi Perempuan Indonesia

Wilda Fajriah
Kartini sosok Palawan emansipasi perempuan Indonesia. (Foto: Dok)

 
Kemudian, pada 12 November 1903, Kartini memulai kehidupan baru, dia dipinang oleh upati Rembang, KRM Adipati Ario Singgih Djojo Adhiningrat, yang sudah pernah memiliki tiga istri.
 
Oleh suaminya, Kartini diberi kebebasan dan didukung mendirikan sekolah wanita di sebelah timur pintu gerbang kompleks kantor Kabupaten Rembang, atau di sebuah bangunan yang kini digunakan sebagai Gedung Pramuka.

Setahun berselang dari pernikahannya, Kartini dikaruniai seorang anak laki-laki bernama Soesalit Djojoadhiningrat yang lahir pada 13 September 1904.
 
Empat hari pasca Kartini melahirkan putra tercintanya, dia pun menghembuskan napas terakhirnya pada 17 September 1904 di usia 25 tahun. Dia dimakamkan di Desa Bulu, Kecamatan Bulu, Rembang.
 
Saat meninggal, Kartini menghembuskan napas terakhirnya tepat di pangkuan suami tercinta, merujuk kesaksian dari para abdi dalem yang ada pada peristiwa itu.
 
Menurut informasi dari berbagai sumber, Kartini meninggal dunia diduga karena preeklamsia yakni gangguan kehamilan yang ditandai oleh tekanan darah tinggi dan kandungan protein yang tinggi dalam urine.

Editor : Elvira Anna
Artikel Terkait
Eksklusif
7 bulan lalu

Women’s Inspiration Awards 2025: Merayakan Kiprah dan Kekuatan Perempuan Indonesia

Nasional
7 bulan lalu

Berikut Daftar Lengkap Penerima Penghargaan Women's Inspiration Awards 2025

Nasional
8 bulan lalu

Peringati Hari Kartini, Radio V Morning Show Gandeng Dosen Sains Komunikasi MNC University Bahas Isu Menarik

Motor
8 bulan lalu

Unik, Puluhan Rider Cantik Kumpul Pakai Kebaya Rayakan Hari Kartini 

Berita Terkini
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
Network Updates
News updates from 99+ regions
Personalize Your News
Get your customized local news
Login to enjoy more features and let the fun begin.
Kanal