"Aku juga bingung kok bisa gini awalnya, terus neliti aktivitas sehari-hari. Pipis tuh sering banget tiap malam 10 menit sekali, terus pagi-pagi dilihat bekas pipis ada semut, 'kok ada semut'. Aku telepon temenku yang dokter kan 'dok, gini-gini' 'coba ke klinik mas', waktu itu sempat mau ngecek jaringan kelingking pas ke dokter katanya diabet deh, 500 ternyata kadar (gula darahnya)," cerita dia.
Panji merasa, selama ini kondisi kesehatannya cukup stabil. Sebab itu dia sangat syok ketika didiagnosa diabetes oleh dokter.
"Nah di situ aku langsung ngedrop, karena aku tuh jarang sakit paling tipes gitu kan. Sekalinya kena vonis, diagnosa diabet, waduh itu benar-benar kayak yang 'hah diabet'," kata dia.
Di sisi lain, Panji menyadari penyakit tersebut dipicu karena pola hidupnya yang tidak sehat.
"Tapi emang ada genetik dari bapak, dan waktu Ramadhan lalu, pola hidup aku emang kurang sehat. Jadi abis makan malam kan kebanyakan, tidur terus, abis itu makan nasi malam, itu yang bahaya, makan nasi malam dan tidur. Itu yang bikin pemicu diabetnya," kata dia.
"Jadi ada dua faktor, genetik, ada pola hidup yang kurang sehat, aku dua-duanya genetik dan pola hidup tidak sehat. Makanya kalau habis makan sejam, kalau bisa jangan langsung tidur, karena bisa menyerang siapa saja," ujar Panji Petualang.