Salah satunya saja melalui 'Benang Project', di mana dia berkolaborasi dengan Badan Perserikatan Bangsa-Bangsa UNHCR untuk memberdayakan pengungsi dan orang dengan disabilitas untuk menciptakan sebuah karya desain modest fashion.
"Setelah itu mereka ingin jadi desainer, bisa. Silakan, no problem. Nanti kita bisa bantu dari segi networking dan sebagainya," kata dia.
Selain bermandaat dari segi sosial, dia juga ingin membuat industri modest fashion menjadi lebih ramah lingkungan dengan meningkatkan awareness desainer untuk membuat busana-busana yang wearable dan timeless.
"Sekarang yang lagi saya buat adalah meaningful modesty, (arti) modest fashion yang lebih dalam. Modest fashion bukan hanya pakaian yang panjang (tertutup) dan akhirnya membuat kita konsumtif," tutur dia.
Sebab, sebagai desainer, itu memberikan andil dalam menciptakan limbah industri fashion yang tidak sedikit. "Kita ini ada tanggung jawab sama bumi, jangan pakai-buang, pakai-buang, fashionnya bagus tetapi polusi (yang ditimbulkan dari sifat konsumtif) yang enggak bagus," ucap dia.