Perempuan 46 tahun ini menerangkan soal proses ta'aruf yang hanya terjadi dalam hitungan hari. Peggy mengaku, dia dan sang suami kala itu berkomunikasi hanya melalui WhatsApp.
Sebab, dia berada di Indonesia, sementara sang suami berdomisili di Selandia Baru. "Tidak lama dalam hitungan hari saja. Jadi dalam hitungan hari tidak pernah bertemu karena beliau domisilinya di New Zealand ya sudah puluhan tahun, dan teteh di Indonesia," kata Peggy.
"Sehingga betul-betul perkenalannya melalui taaruf lewat WhatsApp dan mungkin hanya beberapa kali bertelepon," ujar dia.
Setelah itu, pertemuan pertama kali mereka terjadi di Bandara Soekarno Hatta selama dua jam. Tak disangka pertemuan yang berlangsung singkat itu ternyata membuat mereka yakin untuk menikah.
"Maka setelah bertemu pertama kali di bandara, malamnya itu bismillah dihalalkan," kata Peggy.