Cuitan tersebut sontak mendapat ragam komentar pro dan kontra dari para netizen. “Tidak baik membuka aib orang yang telah meninggal,umi pipik anda tau dengan agama masa degan hal yang seperti ini anda tidak paham dosanya, harusnya anda bicarakan yang baik-baik saja tentang orang yang telah tiada apalagi beliau adalah ayah dari anak-anak anda,” cuit akun @angahand***ng.
“Untungnya apa, mengulik kisah alm suami? Mbok yaa sudah, alm ssh dikubur. Kubur pula semua cerita tentang beliau. Klo pun mau ada yg diceritakan, kisahkan yg baik baik saja,” tulis akun @utitan**.
Meski demikian, ada pula yang membela Umi Pipik karena menilai poligami yang dilakukan almarhum bukanlah aib. “Org ngimong poligami dibilang aib...aib dari Hongkong?? Haaa...itu mah Fakta..gak boleh ya bicara fakta,” kata akun @firdaaliy**.
“Kalau cerita hal almarhum suaminya berpoligami, Aibnya dimana, Itu dibolehkan syare'ah, kalau berzina itu baru aib, yang bilang poligami (ta'addud) itu aib itu kurang paham syare'at, belajarlah dengan kafah ttg suatu yg mau disampaikan,” tulis akun @emifringkon*** di platform sama.
“Poligami bukan aib menurutku. Bukannya suatu pernikahan lebih baik dipublikasikan. Islam menganjurkan pernikahan di informasikan dengan walimatul 'Urs (Jamuan pesta pernikahan),” komentar akun @ziko_al****.