JAKARTA, iNews.id - Bulan puasa momen setahun sekali yang sering dimanfaatkan sebagian orang untuk menurunkan berat badan. Hal tersebut tidak terlepas dari perubahan pola makan.
Kalau biasanya seseorang makanan 3 kali sehari, selama bulan puasa akan berkurang menjadi dua kali yakni, makan sahur dan berbuka puasa.
Meski begitu, tak sedikit orang yang mengalami kenaikan berat badan drastis meski pola makan mereka berubah. Menurut Deddy Corbuzier, ini disebabkan oleh adanya kesalahan presepsi yang selama ini berkembang di tengah masyrakat Indonesia.
"Banyaknya persepsi yang salah yang diajarkan iklan-iklan komersial. Berbuka itu makan yang manis-manis. Tapi harus diketahui, makanan manis itu kan mengandung gula, dan gula itu bukan hanya gula bubuk doan, nasi itu juga mengandung gula gula, buah-buahan gula. Jadi harus lebih teliti," ungkap Deddy Corbuzier dikutip dari kanal YouTube Sabrina Chairunnisa, Sabtu (17/4/2021).
Deddy juga menjelaskan, saat tubuh mendapat asupan gula yang berlebihan, kandungan fluktosa yang tersimpan justru akan menjadi lemak. Oleh karena itu diperlukan tindakan khusus untuk mengantisipasi hal tersebut.
Deddy tidak menampik bahwa Nabi Muhammad SAW menganjurkan umat Muslim untuk berbuka dengan makanan manis dan segar seperti kurma dan buah-buahan lainnya.
Namun dia mengingatkan pada zaman nabi dulu, orang-orang cenderung aktif bergerak sehingga proses pembakaran lemak ditubuh mereka berjalan dengan lancar.