JAKARTA, iNews.id - Fenomena film biopik garapan sutradara Rizal Mantovani ini tampaknya terus mendapatkan hati dari banyak penonton.
Bukan hanya dari kalangan pejabat maupun masyarakat pada umumnya, namun, sudah merambah kepada orang-orang berkebutuhan khusus.
Hal ini terlihat dari antusiasme Komunitas Tuli Indonesia yang mendapat undangan nonton bareng film Chrisye di kawasan Senayan. Acara 'nobar' ini juga dihadiri oleh Panji Surya Putra Sahetapy putra dari Ray Sahetapy yang kebetulan seorang tuna rungu.
"Saya sangat bangga kepada mereka (masyarakat tuna rungu), dalam kondisi yang terbatas, mereka masih memiliki semangat dalam menjalani kehidupannya. Karena belum tentu orang yang memiliki kesempurnaan, bisa melewati hidup seperti mereka," kata Ray Sahetapy saat menghadiri acara nonton bareng di Plaza Senayan, Jakarta Pusat, Sabtu (9/12/2017).
Seperti diketahui, Surya memang memiliki kekurangan dalam hal pendengaran, tapi Surya mampu memulai debut layar lebar dengan memberikan prestasi dengan membintangi sebuah film yang berjudul "Lagu Untuk Tuhan (Alyandra, 2015)", "Aisyah: Biarkan Kami Bersaudara (Herwin Novianto, 2016)", dan "Pengabdi Setan".
Disinggung soal pencapaian Surya, Ray Sahetapy tak bisa menutupi rasa bangganya. "Ada bahasa yang indah, meski tidak disampaikan secara verbal. Bahasa itu dikirimkan Surya kepada lawan mainnya. Saya senang ia bisa terlibat dalam film-film berkualitas bagus,” ungkapnya.
Sejak kecil, Ray selalu memotivasi putra-putrinya untuk bergerak sesuai dengan apa yang mereka pikirkan. Tidak ada yang lebih menyenangkan selain bekerja sesuai minat dan bakat. Selain itu, Ray Sahetapy meminta putra-putrinya tidak cepat puas.