"Sejak 7 tahun lalu mendukung Presiden, ada saja netizen yg anggap aku berharap jabatan. Begitu Abdee jd komisaris, Twitterku lagi2 dipenuhi candaan kapan giliranku. Maka kujelaskan lagi bhw aku tak pernah inginkan itu. Selama 41 thn berkiprah di musik memang aku hanya ingin jadi musisi. Bukan komisaris, seperti yang terus menerus dituduhkan," tulis Addie MS di akun Instagram-nya.
Dia pun menyayangkan cuitan di Twitter-nya untuk menangapi pertanyaan netizen di screen shoot dan disebar tanpa menyertakan pertanyaan dari netizen tersebut. "Jadinya terkesan aku caper, berharap jd komisaris," ujar Addie MS.
Dia mengungkapkan, tak pernah mengharap imbalan atas dukungannya terhadap Presiden Jokowi. Bahkan Addie MS menegaskan bahwa dirinya mendukung Presiden Jokowi karena yakin dan butuh seorang pemimpin seperti sosok Jokowi, bukan karena Jokowi yang membutuhkannya.
"Aku mendukung Pak Jokowi karena aku butuh dia.. Bukan karena Pak Jokowi butuh aku," ungkap Addie MS.
Dia menilai wajar jika Presiden Jokowi memilih para pembantunya dengan mengutamakan para relawan. Namun semua itu tetap pada kompetensi dan kontribusi positif bagi negara.
Apalagi menurut Addie MS, Abdee Slank juga punya pengalaman sebagai pebisnis, penggiat sosial, koordinator berbagai program. Bukti Presiden Jokowi memilih menteri berdasarkan kompetensi dan kontribusi bagi negara, terlihat dari keputusannya memilih lawan-lawan politiknya, seperti Prabowo dan Sandiaga sebagai menteri.
Menutup klarifikasinya, Addie MS mengundang netizen untuk menyimpan unggahannya dan mem-bullynya jika suatu saat berubah pendirian saat ditawari jabatan.
"Percayalah, aku ga punya kompetensi atau keinginan utk jadi pejabat. Aku sudah bersyukur dan berbahagia sebagai PENGAMEN yang kenal pejabat," ujar Addie MS.