Setelah melalui masa sulit itu, Acha akhirnya mengajukan gugatan cerai terhadap Vicky Kharisma pada Desember 2024 di Pengadilan Agama Jakarta Pusat. Persidangan berjalan singkat karena Vicky tidak hadir, sehingga putusan dijatuhkan secara verstek atau tanpa kehadiran tergugat.
Sidang tunggal yang berlangsung pada 19 Mei 2025 memutuskan bahwa Acha dan Vicky resmi bercerai. Acha mendapatkan hak asuh penuh atas putri mereka, namun keduanya sepakat menerapkan pola co-parenting agar anak tetap mendapatkan kasih sayang dari kedua orang tuanya.
Setelah berpisah, Acha tetap tinggal di Australia bersama anaknya. Ia mengaku proses beradaptasi pasca perceraian tidak mudah, terutama karena ia harus membiasakan diri menjalani hari-hari tanpa kehadiran pasangan. Namun, Acha memilih fokus pada pekerjaan, pendidikan anak, dan keseimbangan mental.
Dalam wawancaranya, Acha juga menyampaikan pesan untuk para perempuan agar berani berbicara jujur tentang perasaan mereka dalam hubungan. Ia percaya bahwa hubungan yang sehat dibangun dari komunikasi dua arah, bukan sekadar kesabaran salah satu pihak.
Kisah Acha memberi pelajaran penting bahwa cinta tidak selalu cukup untuk mempertahankan pernikahan. Kejujuran, saling pengertian, dan komunikasi terbuka menjadi kunci utama agar dua orang bisa tetap berjalan beriringan.
Siapa mantan suami Acha Septriasa? Jawabannya adalah Vicky Kharisma, pria yang pernah mendampingi perjalanan hidup Acha selama hampir delapan tahun pernikahan. Meski kini keduanya telah berpisah, Acha tetap menunjukkan sikap dewasa dan penuh keikhlasan. Ia tidak menaruh dendam sedikit pun, bahkan masih berharap mantan suaminya bisa menemukan kebahagiaan baru.