Meskipun demikian, lanjut Ronald, diperlukan ketelitian ketika mencari talent di media sosial karena tak jarang, apa yang ditampilkan tidak sesuai dengan aslinya. Untuk mengakalinya, Ronald seringkali mengundang calon talent untuk perform secara langsung.
Dari sini, dia bisa menganalisa secara langsung, bakat yang dimiliki si talent dan seperti apa attitude-nya secara keseluruhan.
"Media sosial itu kayak pisau bermata dua, makanya kami lihat dari seberapa intensnya dia berinteraksi dengan followers. Setelah itu kita undang langsung untuk perform, biar bisa diajak ngobrol juga jadi bisa menilai attitudenya baik atau tidak," ujar Ronald.
Bila dirasa cocok, biasanya Ronald akan menawarkan kerjasama lebih lanjut dengan sang talent. "Kalau ada potensi pasti kami kejar, langsung diajak ketemu lagi untuk membahas projet yang lebih serius. Kalau dia bersedia, ya kita jalani bareng-bareng," tandas dia.