The Flying Cloth: 25 Tahun Merdi Sihombing, Padukan Budaya dan Fesyen Berkelanjutan

Anindita Trinoviana
Pameran The Flying Cloth: 25 Years Journey of Merdi Sihombing telah resmi berakhir dan ditutup dengan fashion showcase yang memukau. (Foto: dok The Flying Cloth)

Bagi Merdi, pameran yang digelar di museum ini memberi arti tersendiri. “Saya sering menampilkan karya saya dalam fashion show di berbagai negara yang digelar di museum-museum ternama. Saya pun memimpikan hal yang sama, agar suatu saat koleksi saya dapat ditampilkan pada fashion show dalam museum di negeri sendiri, dan kini harapan saya terwujud berkat dukungan banyak pihak," katanya.

Semoga setelah ini, lanjutnya, semakin banyak desainer yang tampil di museum-museum di berbagai kota di Indonesia. Tidak hanya di mal dan hotel.  

Menenun Cerita

Dalam ajang fashion show di malam penutupan tersebut, koleksi yang dipresentasikan merupakan cerminan perjalanan Merdi selama 25 tahun menenun cerita, budaya, dan keberlanjutan. Merdi kian mempertegas posisinya sebagai pelopor fashion berkelanjutan, yang mengangkat identitas nusantara dan kisah-kisah perempuan yang gigih menjaga tradisi ke panggung dunia.

Digelar di area Sunken, Museum Nasional Indonesia, fashion showcase ini menjadi klimaks yang memukau dari pergelaran The Flying Cloth. Beberapa karya yang pernah memukau dunia di panggung-panggung prestisius, seperti Jakarta Fashion Week, Berlin Fashion Week, London Fashion Week, dan Melbourne Fashion Festival, kembali dihidupkan dalam momen mengagumkan. 

Koleksi ini sebagian besar terbuat dari kain ulos yang diolah dengan sentuhan desain modern menjadi pakaian siap pakai (ready-to-wear) yang memukau. Desain yang menjadi sorotan antara lain outerwear berpotongan longgar seperti jaket, blazer, dan long coat, yang dipadukan dengan celana atau rok berpotongan lebar, menciptakan siluet yang anggun sekaligus nyaman untuk dikenakan sehari-hari.

Koleksi tersebut membuktikan bahwa kain tradisional seperti ulos dapat bertransformasi menjadi busana modern tanpa kehilangan jiwa tradisionalnya.

Dengan palet warna yang kaya, mulai dari warna khas Batak seperti merah dan hitam hingga spektrum cerah seperti oranye, kuning, dan ungu. Melalui koleksi ini, Merdi kembali menunjukkan bahwa wastra nusantara relevan di era modern, sekaligus mampu bersaing di kancah mode global dengan daya tarik yang tak tertandingi.

Deretan model dan muse ternama turut ambil bagian dalam fashion showcase ini, termasuk Kelly Tandiono, Whulandary, Artika Sari Devi, Iis Dahlia, dan Yuni Shara. Kehadiran mereka menambah daya tarik acara dengan membawa karya Merdi ke panggung runway dalam tampilan yang anggun dan penuh percaya diri. 

Editor : Anindita Trinoviana
Artikel Terkait
Bisnis
3 hari lalu

Ritel dan UMKM Bersanding, Aprindo Tegaskan Komitmen Tumbuh Bersama

Bisnis
4 hari lalu

27 Tahun Majukan Negeri, Bank Mandiri Jangkau 60.000 Penerima Manfaat

Bisnis
5 hari lalu

Kolaborasi Ritel dan Teknologi Warnai Pembukaan Road to Hari Ritel Nasional 2025

Bisnis
5 hari lalu

Bank Mandiri Perkuat Komitmen ESG lewat Kinerja Keberlanjutan yang Solid

Bisnis
6 hari lalu

Perkuat Ekosistem Kendaraan Listrik, PLN Resmikan Dua SPKLU Center Pertama di Jakarta

Berita Terkini
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
Network Updates
News updates from 99+ regions
Personalize Your News
Get your customized local news
Login to enjoy more features and let the fun begin.
Kanal