Berdasarkan lima permasalahan tersebut, disusunlah program pelatihan dan pendampingan yang mampu menjawab setiap persoalan. Dalam realisasi program tersebut, Universitas Bakrie mengajak Komunitas Pelangi meningkatkan produktivitas usaha mikro melalui pelatihan dan pendampingan yang dilaksanakan di Univeristas Bakrie pada 18 Juli 2019.
Hadir sebagai pembicara antara lain Dr. Drs. Mercy Marvel, SH., M.Si, selaku Tim Pakar Kekayaan Intelektual Kementerian Ristek Dikti, Ardiansyah, Ph.D selaku Ketua Program Studi Ilmu dan Teknologi Pangan Universitas Bakrie dan pengusaha Lensa Korea Dirda Muthi Kemala. Masing-masing pembicara menyampaikan materi sesuai bidangnya terkait manajemen keuangan dan mutu pangan, pendaftaran merek dagang dan paten, perizinan, labeling dan packaging, marketing strategi, serta bisnis online.
Wanita disasar karena memiliki peran besar dalam meningkatkan perekonomian keluarga. Apalagi dengan usaha mikro ini dapat mempermudah mereka melakukan bisnis di rumah masing-masing, sehingga perannya di rumah tetap terkendali. Selain itu, usaha mikro dianggap mampu membuat lapangan kerja baru dan menjadi jawaban atas masalah besar pemerintah, yakni pengadaan lapangan kerja bagi masyarakat usia produktif.
Pengabdian kepada masyarakat ini juga melibatkan mahasiswa untuk menciptakan sebuah inovasi produk, pengemasan hingga pemasaran berbasis digital. Mahasiswa yang dilibatkan berasal dari Program Studi Ilmu Komunikasi, dengan menerapkan sejumlah kajian ilmu di bidang komunikasi seperti Pengantar Komunikasi Pemasaran dan Media Digital, Pengantar Branding, dan Riset Komunikasi Merek. Mereka ditugaskan untuk menciptakan sebuah inovasi dari jenis usaha yang sudah dimiliki ibu-ibu dalam Komunitas Pelangi tersebut.
"Ide mereka kita salurkan untuk kebutuhan masyarakat, sehingga ide mereka bisa disampaikan ke masyarakat, syukur bisa diaplikasikan masyarakat. Kita buat bazar untuk test case ke konsumen sebenarnya yang sudah dibuat masyarakat dan mahasiswa, bisa diterima masyarakat atau tidak," ucapnya.