"3 minggu sebelum saya melahirkan, suami saya memberi tahu saya bahwa pernikahan kami sudah selesai dan mengatakan bahwa saya harus meninggalkan rumah setelah saya melahirkan, ragu apakah bayi itu adalah miliknya. Saya dan bayi saya yang berusia kurang dari 1 bulan diusir dari rumah pada bulan November 2024," tuturnya.
Masalah tidak berhenti sampai disitu. Sang suami malah menyuruh orang suruhannya untuk menjemput anak mereka, sehingga hari itu menjadi hari terakhir Amy bisa bertemu anak-anaknya.
"Puncaknya pada tanggal 21 Januari 2024, suami saya mengatakan bahwa dia ingin melihat bayi saya dan akan mengirim 2 anak saya ke apartemen (apartemen dan rumah utama jarak berjalan kaki kurang dari 50 m), ibu mertua saya membawa bayi saya tanpa mengirim anak-anakku," kata Amy.
Setelah anak-anaknya dijemput, suaminya justru melarang Amy bertemu buah hatinya. Bahkan Amy dituding melakukan ilmu hitam untuk menyingkirkan selingkuhan suaminya itu dan mengorbankan anak-anak sebagai tumbal. Tuduhan itu diduga Amy sengaja dibuat untuk mengambil anak-anaknya.
"Sore harinya saya meminta untuk membawa kembali bayi saya karena saya perlu menyusuinya tetapi dia tidak pernah menjawab sampai sekitar jam 6 sore dia muncul di apartemen bersama mertua saya dan pengacara perusahaannya (orang Indonesia), memecat PA yang membantu saya, menuduh saya bahwa saya memerintahkan PA-nya untuk melakukan dan melakukan ilmu hitam untuk membunuh selingkuhannya dan mengorbankan bayi saya yang berumur 3 bulan, menuduh PA-nya adalah seorang penyihir. Ternyata seluruh keluarga berencana menipuku agar mengambil bayiku," tuturnya.
Sampai saat ini Tisya Erni belum memberikan tanggapan terkait dugaan dirinya merebut suami orang.