Agus Suryo Suripto selaku kepala subdirektorat bina keluarga sakinah Kemenag mengatakan, Indonesia merupakan salah satu negara dengan angka pernikahan anak yang tinggi. Pernikahan anak yang tinggi ini, tentunya menjadi akar dari banyak masalah di kemudian hari.
Agus Suryo menjelaskan, konsep BRUS dilahirkan sebagai upaya edukasi untuk remaja usia sekolah agar mampu menyiapkan masa depan sebaik-baiknya. Program ini membekali remaja melalui penguatan karakter dan kesadaran pengelolaan kepribadian yang baik. Generasi muda harus memiliki kemampuan mengelola diri dan lingkungan, agar tidak terjebak pada lingkungan sosial dan pergaulan bebas.
Dia berpesan kepada peserta yang terdiri atas siswa/siswi SMA se-Jabodetabek untuk melakukan persiapan yang matang sebelum menikah. Menurutnya, dua aspek penting yang perlu dipersiapkan sebelum menikah adalah kesadaran dalam mengelola diri dan penguatan keagamaan.
"Pertama, persiapkan masa depan dengan membangun kesadaran dalam pengelolaan diri, setiap remaja mempunyai potensi diri harus bisa dikembangkan. Generasi muda punya masa depan yang harus diperjuangkan. Kedua, perkuat pendidikan agama, karena agama merupakan benteng dari pergaulan dan lingkungan sosial yang tidak baik" katanya.