JAKARTA, iNews.id – Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) menginvestigasi kasus baku tembak yang menewaskan enam anggota Laskar Front Pembela Islam (FPI). Untuk mengungkap tabir penembakan itu, Komnas HAM memanggil Direktur Utama PT Jasa Marga (Persero) Subekti Syukur.
Pemanggilan bos Jasa Marga terkait dengan matinya kamera tersembunyi (CCTV) di lokasi baku tembak polisi dengan Laskar FPI, tepatnya di Km 50 Tol Jakarta-Cikampek, Karwang, Jawa Barat, Senin (7/12/2020). Banyak pihak menganggap janggal kerusakan CCTV tersebut.
Subekti mengakui 23 CCTV mati saat kejadian baku tembak tersebut. Kamera ini tersebar dari Km 42-79. Dalam keterangannya kepada Komnas HAM, Subekti menyebut saat kejadian, kebetulan CCTV mengalami kerusakan sejak Minggu pukul 17.00 WIB sampai Senin pagi pukul 04.00 WIB.