JAKARTA, iNews.id - Direktur Center of Economic and Law Studies (CELIOS) Bhima Yudhistira menyebut ada dua jalur transmisi yang perlu diwaspadai dari inflasi Amerika Serikat (AS). Seperti diketahui, inflasi AS melejit mencapai 9,1 persen secara tahunan pada Juni 2022.
Menurut Bhima, yang pertama adalah jalur moneter, di mana inflasi yang tinggi akan menciptakan suku bunga yang semakin meningkat dari Bank Sentral Amerika Serikat atau The Federal Reserve (The Fed).
Kedua adalah jalur perdagangan. Bhima menyebut, jika inflasi AS naik berarti kinerja ekspor untuk tujuan AS bisa terganggu. Lalu, konsumsi rumah tangga di AS daya belinya turun, sehingga mempengaruhi permintaan barang-barang yang ada di Indonesia.