ANKARA, iNews.id – Turki tampaknya akan lebih dulu memberi izin Finlandia untuk masuk NATO ketimbang Swedia. Hal itu disampaikan Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan, di tengah ketegangan antara negaranya dengan Swedia terkait isu Partai Pekerja Kurdistan (PKK) dan pembakaran Alquran oleh Rasmus Paludan.
“Kami mungkin menyampaikan pesan yang berbeda kepada Finlandia (pada lamaran mereka untuk masuk NATO) dan Swedia akan terkejut ketika mereka melihat pesan kami. Tetapi Finlandia seharusnya tidak melakukan kesalahan yang sama seperti yang dilakukan Swedia,” kata Erdogan.
Kedua negara mendaftar menjadi anggota NATO tahun lalu sebagai dampak dari invasi Rusia ke Ukraina.
Namun ada syarat yang harus dipenuhi kedua negara yakni mendapat restu dari semua anggota, termasuk Turki.