JAKARTA, iNews.id - Inilah sosok Pierluigi Collina, wasit terbaik dalam sejarah sepak bola. Jika berbicara pengadil lapangan hijau terbaik sepanjang sejarah, maka pencinta sepak bola dunia akan sepakat bahwa sosok itu adalah Pierluigi Collina.
Bukan isapan jempol, reputasi Pierluigi Collina sebagai wasit terbaik terbukti dari 6 kali penghargaan wasit terbaik FIFA. Selain itu, Majalah France Football juga resmi menobatkannya sebagai wasit terbaik sepanjang sejarah sepak bola pada tahun 2020 silam.
Lantas, bagaimana sosok Pierluigi Collina hingga namanya sampai diagungkan sebagai pengadil sepak bola terbaik sepanjang sejarah? Apa yang membuat wasit asal Italia itu begitu disegani? Berikut ini adalah ulasannya.
Collina lahir di Bologna, Italia, pada 13 Februari 1960. Ia merupakan lulusan Universitas Bologna dengan gelar ekonomi pada tahun 1984.
Semasa remaja, ia bermimpi untuk menjadi pesepak bola profesional dan sempat bermain untuk tim lokal. Ketika usianya 17 tahun, dia menyadari bahwa mimpi itu sulit digapai lantaran bakatnya sangat biasa saja.
Atas saran seorang teman, dia kemudian menghadiri kursus wasit. Ia memulai debutnya sebagai wasit profesional pada tahun 1977. Dalam kurun waktu tiga tahun, ia berhasil mencapai jenjang tertinggi kompetisi regional, sembari melaksanakan wajib militer.
Pada tahun 1988, kariernya melejit secara pesat. Hingga akhirnya ia dipromosikan ke divisi nasional tingkat tiga, Serie C1 dan Serie C2. Setelah tiga musim, ia kembali dipromosikan untuk memimpin pertandingan Serie B dan Serie A.
Setelah memimpin 43 pertandingan Serie A ia ditempatkan di Daftar Wasit FIFA. Ini awal puncak kariernya sebagai wasit sepak bola. Wasit yang sangat disegani oleh seluruh orang di lapangan ini lalu dialokasikan ke lima pertandingan di Olimpiade 1996, termasuk final antara Nigeria dan Argentina.
Tiga tahun kemudian, Pierluigi Collina ditugaskan untuk memimpin 2 pertandingan sepak bola terbesar di dunia, yakni Final Liga Champions UEFA 1999 antara Bayern Munich vs Manchester United, dan final Piala Dunia 2002 antara Brasil vs Jerman.