Dukung Penguatan Petani dan Swasembada Pangan di Sumatera Barat

Yudistiro Pranoto

JAKARTA, iNews.id – Indonesia Re berkomitmen dalam mendukung pilar ekonomi dan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (TPB) No. 8 tentang pekerjaan layak dan pertumbuhan ekonomi melalui perluasan program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) di Sumatera Barat. 

Upaya mendukung ketahanan pangan dan pembangunan ekonomi lokal terus digalakkan melalui program pendampingan petani di Nagari Aie Angek, Sumatera Barat. Selama dua hari, berbagai pihak terlibat dalam serangkaian kegiatan yang menitikberatkan pada pemberdayaan kelompok tani dan penguatan kapasitas usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) berbasis pertanian.

Kegiatan ini dihadiri oleh Wakil Gubernur Sumatera Barat Vasko Ruseimy, Wakil Bupati Tanah Datar Ahmad Fadly, Kepala Kanwil DJPb Sumatera Barat Syukriah HG, serta Ketua Himpunan Petani Randang Minangkabau (HIPERMI) Fibrianti Takarina. Fokus utama program adalah pembinaan berkelanjutan terhadap kelompok tani, termasuk pengembangan Kampuang Bumbu Randang—sebuah pusat pertanian komunitas yang berperan sebagai ruang belajar dan produksi kolektif.

Pada hari pertama, peserta mendapat pelatihan terkait pertanian berkelanjutan seperti pembuatan pestisida organik, pengolahan limbah rumah tangga menjadi pupuk, serta peningkatan produktivitas komoditas lokal seperti cabai dan bawang merah. Hari kedua diisi dengan kegiatan edukasi literasi keuangan dan asuransi usaha, hasil kerja sama lintas lembaga yang melibatkan sejumlah BUMN, DJPb Kemenkeu Satu, serta HIPERMI.

Dalam sesi edukasi tersebut, para petani dan pelaku UMKM mendapat pembekalan seputar perlindungan usaha, pengelolaan risiko, dan peluang ekspor produk lokal. Pelatihan ini bertujuan memperluas wawasan dan kesiapan pelaku pertanian menghadapi pasar global.

Sebagai bagian dari kegiatan, bantuan alat pertanian berupa traktor serta dukungan pembangunan rumah produksi turut diberikan. Seluruh program diselaraskan dengan pengukuran dampak sosial melalui indikator kinerja dan metode Social Return on Investment (SROI), yang hasilnya akan dievaluasi pada akhir 2025.

Wakil Gubernur Sumatera Barat mengapresiasi kolaborasi tersebut, dengan harapan setiap nagari mampu mengembangkan potensi lokalnya secara mandiri dan berkelanjutan. Ia menekankan pentingnya sinergi antara pemerintah, lembaga, dan masyarakat dalam mewujudkan ekonomi berbasis keunggulan lokal.

Editor : Yudistiro Pranoto
Artikel Terkait
Photo
4 bulan lalu

AI Google Bantu 200 Ribu Petani Kecil di Asia Tenggara

Photo
9 bulan lalu

Petani Binaan Yayasan Astra Konsisten Kembangkan Komoditas Kopi dan Kakao di Manggarai Timur

Photo
1 tahun lalu

Kompak, Panglima TNI dan Kapolri Tanam Bibit Jagung di Lahan Seluas 40 Hektare

Photo
1 tahun lalu

Beras Petani Indonesia Hebat untuk Mendukung Swasembada Pangan

Photo
1 tahun lalu

Pemerintah Targetkan Cetak 3 Juta Hektare Sawah untuk Swasembada Pangan

Berita Terkini
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
Network Updates
News updates from 99+ regions
Personalize Your News
Get your customized local news
Login to enjoy more features and let the fun begin.
Kanal