JAKARTA, iNews.id - Konferensi Tingkat Menteri G20 tentang Pemberdayaan Perempuan atau G20 Ministerial Conference on Women’s Empowerment/MCWE yang kedua, sudah dilaksanakan pada tanggal 24 – 25 Agustus di Nusa Dua Bali. G20 MCWE ini merupakan komitmen Indonesia untuk melanjutkan G20 MCWE yang pertama pada Presidensi G20 Italia 2021.
Penyelenggaraan MCWE 2022 dilatarbelakangi oleh dampak yang menimpa kelompok perempuan akibat pandemi Covid-19 yang telah mempengaruhi setiap aspek masyarakat, mulai dari kesehatan, pendidikan, hingga perdagangan internasional. Tantangan global lainnya tetap ada, termasuk perubahan iklim, pengangguran, kemiskinan, dan akses perempuan ke pembiayaan dan peningkatan kapasitas dan keahlian. Pada saat yang sama terdapat kesenjangan dalam kapasitas negara-negara untuk mengatasi krisis yang terus berlanjut, termasuk dampak konflik geopolitik yang sedang berlangsung, terhadap perempuan dan anak-anak.
Berdasar kondisi tersebut, Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (Kemen PPPA) menetapkan tema “Recover Together, Recover Stronger to Close Gender Gap” dengan tiga isu utama dampak yang menimpa kelompok perempuan akibat krisis pandemi Covid-19.
“Pertama adalah Peduli Ekonomi (Care Economy) Pasca COVID-19, berfokus pada pekerjaan perawatan yang tidak dibayar dan peluang yang hilang di pasar tenaga kerja; Kedua, menutup Kesenjangan Gender Digital, membahas partisipasi perempuan dalam ekonomi digital dan pekerjaan di masa depan; dan yang ketiga adalah Kewirausahaan Perempuan, dengan fokus pada potensi untuk mendukung perempuan pemilik usaha, untuk mempercepat kesetaraan dan mempercepat pemulihan,” tutur Lenny Rosalin, Deputi Bidang Kesetaraan Gender Kemen PPPA sekaligus Ketua Umum G20 MCWE 2022.
Pertemuan ini dihadiri para menteri yang membidangi kesetaraan gender dan pemberdayaan perempuan dari seluruh negara anggota G20, serta perwakilan dari organisasi internasional, sektor swasta, akademisi, dan organisasi masyarakat sipil serta awak media telah menghadiri MCWE G20, dengan sekitar 150 delegasi dan undangan langsung dan 100 - 1.000 peserta online. Delegasi masing-masing negara terdiri dari Menteri/Kepala Delegasi dan pendamping, negara-negara anggota G20 dan 6 negara undangan yang diundang sebagai pembicara.