PADANG, iNews.id - Berwisata mengisi liburan bersama keluarga menjadi waktu yang tepat untuk berkumpul dan mendekatkan diri bersama keluarga setelah disibukkan oleh rutinitas pekerjaan sehari-hari. Mengunjungi destinasi wisata saat libur Lebaran banyak dilakukan setelah satu bulan penuh menjalankan ibadah puasa. Tidak mengherankan apabila sejumlah tempat wisata dipadati pengunjung baik wisatawan lokal ataupun wisatawan yang memanfaatkan waktu mudik Lebaran dengan mengunjungi tempat wisata setempat.
Salah satu wisata yang menarik dikunjungi bersama keluarga adalah wisata Edukasi Tambang Batu Bara Ombilin di Sawahlunto. Sawahlunto merupakan kota kecil yang berada di Provinsi Sumatera Barat, tepatnya 95 kilometer (km) timur laut Kota Padang. Kota kecil itu kini menjadi bagian dari sejarah pertambangan yang diakui sebagai warisan budaya dunia (United Nations Educational, Scientific and Cultural Organization) UNESCO.
Kawasan tambang batu bara Ombilin di Sawahlunto ditetapkan sebagai warisan budaya dunia oleh Organisasi Pendidikan, Keilmuan dan Kebudayaan Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNESCO) pada 6 Juli 2019. Sawahlunto merupakan kota kecil di sebelah timur kota Padang. Nama kota ini sangat erat dan lekat dengan pertambangan batu bara.
Pertambangan batu bara di kota kecil berbentuk priuk ini bermula ketika seorang petualangan asal Belanda Willem Hendrik de Greve berhasil menemukan deposit batu bara di dalam perut bumi pada tahun 1867 di Sungai Ombilin yang mencapai 205 juta ton. Penemuan ini sangat mencengangkan pada saat itu.
Penambangan emas hitam di Sawahlunto mulai beroperasi pada tahun 1891. Pembangunan jalur kereta api sepanjang 100 kilometer dibuat saat itu untuk menghubungkan Sawahlunto dengan Pelabuhan Teluk Bayur, Kota Padang. Lokomotif didatangkan langsung dari Jerman, yang lebih dikenal dengan sebutan "Mak Itam".