JAKARTA, iNews.id – Wayang sebagai kekayaan budaya bangsa harus terus dilestarikan, terutama kepada generasi masa kini. Wayang dapat membentuk moralitas sehingga keberadaannya menjadi terintegrasi dengan realitas kehidupan nyata masyarakat. Generasi masa kini dapat belajar dan menemukan pesan moral melalui karakter-karakter baik dari wayang.
Menyadari kenyataan tersebut, PT Bank Central Asia Tbk (BCA) senantiasa mendukung inisiatif untuk melestarikan wayang, termasuk berbagai upaya mengedukasi generasi muda masa kini mengenal dan belajar dari kekayaan budaya warisan leluhur bangsa Indonesia.
Diinisiasi oleh Sekretariat Nasional Wayang Indonesia (SENAWANGI), Hari Wayang Nasional ke-4 tersebut dibuka oleh Direktur Jenderal Kebudayaan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Republik Indonesia Hilmar Farid Ph. D, Ketua Umum Sena Wangi Drs. Suparmin Sunjoyo dan Hera F. Haryn Executive Vice President Corporate Communication & Social Responsibility BCA. BCA turut mempersembahkan pagelaran seni drama tari Wayang SRIKANDI bersama pelajar SMPN 5 dan SMP Mataram, yang secara intensif dilatih oleh Sobokartti beserta guru seni, selain itu juga mendorong munculnya kreasi seni wayang melalui komik strip wayang oleh tiga anak bangsa generasi muda berprestasi yaitu Nabil Faizal Mahdi (pelajar, SDN Malaka Jaya 05 Jakarta, 12 th), Luh Dea Raysita Wardani (pelajar, SMAN 68 Jakarta, 15 tahun) dan Gunawan Christanto (karyawan swasta, usia 27 tahun), dan kehadiran wirausaha kreatif di bidang seni wayang sebagai desa wisata binaan Bakti BCA yaitu Wisata Wayang Desa Wukirsari, Yogyakarta
Hera F. Haryn selaku Executive Vice President Corporate Communication & Social Responsibility BCA mengatakan, BCA senantiasa terlibat dalam aksi nyata melestarikan wayang sebagai kekayaan budaya dan jati diri bangsa. Berbagai inisiatif BCA tersebut antara lain menyasar pada generasi masa kini. Kami memperkenalkan dan mengedukasi generasi penerus bangsa untuk mencintai wayang. Dengan mengenal wayang, generasi muda masa kini dapat mendalami budaya bangsa dan menemukan berbagai karakter dan pesan moral yang dapat diimplementasikan dalam kehidupan nyata.
“Dalam perjalanan mendukung pelestarian wayang, kami menemukan benang merah yang kuat antara pelestarian wayang dan pendidikan serta pembentukan karakter generasi penerus bangsa. Dengan membawa wayang dalam konteks milenial melalui pemanfaatan sejumlah medium komunikasi masa kini yang didukung oleh inovasi kesenian dan teknologi, generasi muda masa kini dapat belajar dan memahami karakter budaya dan moralitas bangsa ini,” urai Hera.