JAKARTA, iNEWS.ID - Pasukan Israel menyerang kapal bantuan kemanusiaan di perairan internasional dekat Gaza. Kapal ini membawa aktivis dari berbagai negara, termasuk Greta Thunberg.
Pasukan Israel menyerbu kapal bantuan bernama Madleen itu pada Senin, 9 Juni 2025, saat kapal tersebut berada di perairan internasional dan sedang mendekati Jalur Gaza. Kapal ini dioperasikan oleh Freedom Flotilla Coalition atau FFC dan tengah dalam misi kemanusiaan.
Freedom Flotilla Coalition dalam pernyataannya menyebut pasukan Israel mengepung kapal menggunakan drone, menyemprot zat putih seperti cat, lalu memutus komunikasi. Kelompok itu juga melaporkan adanya suara-suara mengganggu yang disiarkan melalui radio sebelum kapal diserbu secara fisik.
Pasukan Israel kemudian naik ke kapal dan menculik seluruh penumpangnya. Kapal Madleen membawa sebelas aktivis dari berbagai negara serta satu jurnalis. Di antara mereka terdapat Greta Thunberg dari Swedia, anggota parlemen Eropa Rima Hassan, dan jurnalis Al Jazeera Omar Faiad.
Kapal tersebut memulai pelayaran dari pelabuhan Catania di Italia dan sudah menempuh perjalanan sekitar tujuh hari menuju Gaza. Misi mereka adalah mengantarkan bantuan kemanusiaan ke wilayah yang masih diblokade.
Pihak Israel hingga kini belum memberikan pernyataan resmi. Namun insiden ini memicu kritik keras dari masyarakat internasional karena dinilai sebagai pelanggaran terhadap hukum laut dan hak asasi manusia.