JAKARTA, iNews.id - Rendahnya serapan anggaran di sejumlah daerah menjadi perhatian serius pemerintah pusat. Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian meminta para sekretaris daerah (Sekda) agar lebih bijak dan efisien dalam mengelola anggaran, terutama untuk kepentingan masyarakat dan perputaran ekonomi lokal.
Hal itu disampaikan Tito saat memberikan pengarahan kepada 1.104 Sekda dan Kepala Bappeda se-Indonesia di Kampus Institut Pemerintahan Dalam Negeri (IPDN), Jatinangor, Sumedang, Senin (27/10). Dalam kesempatan tersebut, ia menyoroti masih banyak daerah yang belum maksimal menyerap anggaran, bahkan ada yang justru menumpuk dana di perbankan.
“Masih ada daerah yang menyimpan uang di bank, padahal dana itu seharusnya digunakan untuk kegiatan produktif yang mendorong ekonomi daerah,” kata Tito.
Ia menegaskan bahwa pemerintah daerah seharusnya berperan aktif dalam menggerakkan perekonomian, antara lain dengan menghidupkan sektor usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) serta sektor riil. Menurut Tito, langkah itu dapat meningkatkan pendapatan daerah sekaligus menciptakan efek berantai terhadap ekonomi masyarakat.
“Menghidupkan sektor swasta dan UMKM bisa meningkatkan pendapatan daerah. Prinsipnya sama seperti skenario pemerintah pusat, belanja harus tinggi agar uang berputar di masyarakat,” ujarnya.