Perjalanan Panjang Kasus Pembunuhan Aktivis HAM Munir

iNews

JAKARTA, iNews.id - Aktivis Hak Asasi Manusia (HAM) Munir Said Thalib yang dikenal berani membongkar kasus-kasus kekerasan dan pelanggaran HAM tewas terkena racun arsenik. Namun setelah beberapa kali pergantian pemimpin, dalang di balik tewasnya Munir belum terungkap.

Munir terkenal berani membongkar praktik penyalahgunaan kekuasaan terutama mengenai kekerasan dan pelanggaran HAM yang dilakukan aparat militer.

Anak keenam dari tujuh bersaudara ini pernah menimba ilmu di Fakultas Hukum Universitas Brawijaya dan menjadi aktivis kampus. Ketertarikan Munir terhadap persoalan hukum, tindakan kekerasan dan pelanggaran HAM banyak dipengaruhi setelah pertemuannya dengan Bambang Sugianto.

Selepas kuliah, Munir aktif di berbagai macam LBH Surabaya dan Jakarta serta memosisikan dirinya sebagai seorang pengacara yang berpihak terhadap humanisme.

Munir menjadikan kemanusiaan sebagai tema sentral perjuangannya. Munir mendirikan imparsial dan menjabat sebagai direktur eksekutif pada 2001 - 2004. Saat sedang menjabat di imparsial inilah Munir mendapatkan beasiswa untuk melanjutkan studi pascasarjana hukum di Belanda selama satu tahun.

Editor : Dani M Dahwilani
Artikel Terkait
Video
4 tahun lalu

17 Tahun Tak Terungkap, Kasum Ingatkan Kasus Munir Belum Selesai

Video
7 tahun lalu

Bebas, Pollycarpus Siap Buka-Bukaan Kasus Munir

Video
7 tahun lalu

Keluarga Munir Tuntut Pemerintah Usut Tuntas Dalang Pembunuhan

Video
7 tahun lalu

Pollycarpus Resmi Bebas? Ini Penjelasan Kemenkumham

Berita Terkini
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
Network Updates
News updates from 99+ regions
Personalize Your News
Get your customized local news
Login to enjoy more features and let the fun begin.
Kanal