JAKARTA, iNews.id - Meski apresiasi terhadap tenaga medis yang berjuang merawat pasien virus corona (Covid-19) di Indonesia terus disuarakan netizen, namun di dunia nyata mereka mendapat stigma negatif. Ini dialami tim medis perawat dan dokter Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Persahabatan.
Perilaku diskriminatif tersebut membuat para staf medis yang hendak kembali ke tempat kos atau rumahnya tidak nyaman. Hingga akhirnya mereka memilih angkat kaki dari kosan. Bahkan, sempat dikabarkan para staf medis itu diusir tetangga.
Direktur RSUP Persahabatan, Rita Rogaya berupaya meluruskan perlakuan terhadap staf-staf medisnya. Rata-rata perawat bukan diusir tetangga seperti rumor yang berkembang, melainkan terpaksa angkat kaki dari tempat tinggal. Ini disebabkan kuatnya stigma tetangga kos, para perawat dan dokter tersebut membawa virus corona.
Video Editor: Mochamad Nur