Dengan tingkat pelecehan yang tinggi, Kanada membentuk asosiasi untuk melindungi korban guna mengantisipasi bullying.
Para korban mengaku penindasan yang dilakukan disengaja, banyak dari mereka mengalami kekerasan fisik, seperti ditunju atau didorong.
Meski dilabeli sebagai negara aman dan makmur, pengeroyokan dan pelecehan merupakan pemandangan umum di Swiss. Merusak barang atau mencuri barang korban merupakan salah satu tindakan yang dilakukan pelaku untuk bisa disebut berkuasa.
Tingkat pelecehan terbilang tinggi di sekolah-sekolah Portugal, banyak hak-hak siswa para korban yang tak terpenuhi. Takut akan penindasan membuat korban berani membolos dan tidak mau meninggalkan rumah.
Penindasan paling rawan di Portugal adalah perundungan dan pelecehan terhadap homofobia.
Murid sekolah di Prancis sering menjadi sasaran perundungan dan pelecehan. Penindasan yang dilakukan berupa kekerasan verbal dan fisik. Buruknya, ada kasus tidak senonoh di mana siswa dipaksa mencium orang lain atau menelanjangi diri sendiri.
Pengeroyokan merupakan masalah umum di Luksemburg dan sering didapati di tempat kerja. Seseorang bisa bekerja sama untuk melecehkan orang lain dengan cara menghentikan interaksi atau menciptakan emosi negatif terhadap korban sehingaga menyebabkan tekanan mental.
Mengintimidasi seseorang adalah bentuk penindasan yang kerap terjadi di Polandia. Banyak laporan di negara ini mengenai kasus serupa.
Tindakan cyber-bullying juga meningkat dalam jumlah yang cukup mengkhawatirkan.
Demikian 10 negara dengan kasus bullying tertinggi. Sebagian besar dalam daftar adalah negara Eropa. Namun bukan berarti kasus bullying di Asia tak menonjol. Di luar dunia sekolah, kasus cyber bullying terjadi di Korea Selatan, melibatkan korban artis. Bahkan sampai bunuh diri.