10 Negara dengan Kelahiran Terendah di Dunia, Apa Penyebabnya?

Andrea Fairuz
Ilustrasi bayi baru lahir. (Foto: Reuters)

Andorra

Secara geografis, Andorra merupakan negara kecil yang terletak di sebuah pegunungan. Dari kecilnya wilaya itu, keterbatasan jumlah penduduk yang bisa menempati wilayah itu dapat memengaruhi angka kelahiran. Pendidikan yang berkualitas di Andorra juga mendorong penduduknya mengejar pendidikan lebih lanjut sehingga rencana untuk menikah dan berkeluarga sedikit tertunda. 

Jepang

Banyak generasi muda Jepang yang menolak keras untuk menikah atau memiliki keluarga. Putus asa atas prospek pekerjaan yang suram, dan kurangnya toleransi masyarakat terhadap anak kecil. Banyak juga pasangan yang ragu untuk memiliki anak karena biaya yang semakin mahal.

Taiwan

Di Taiwan, terdapat tren sosial yang sangat memengaruhi angka kelahiran yang rendah, seperti menikah terlambat, tidak menikah, tidak memiliki anak, dan memiliki anak di usia lanjut. Faktor-faktor tersebut menyebabkan tingkat kesuburan total di Taiwan lebih rendah.

Yunani

Dalam beberapa dekade, terjadi penurunan angka kesuburan yang cukup signifikan. Di Yunani, perempuan telah mengambil banyak peran untuk beradaptasi dengan perubahan di lingkungan masyarakat saat ini, sedangkan dukungan di lingkungan mereka itu terbilang kurang. Adapun terbatasnya akses terhadap layanan kesehatan bagi masyarakat daerah terpencil yang enggan memiliki anak karena sulitnya meraih akses kesehatan tersebut.

Puerto Rico

Banyak penduduk Puerto Rico yang bermigrasi dari tiap-tiap kota di negaranya dan mengakibatkan turunnya angka populasi yang cukup memprihatinkan. Selain itu, angka kematian di Puerto Rico juga sama tingginya dengan angka kelahiran. Hal ini berpengaruh besar terhadap penurunan ekonomi di negara itu.

Portugal

Standar hidup yang tinggi di Portugal, terutama tingkat pendidikan yang berkualitas dan mendukung penuh perempuan dalam memenuhi haknya membuat angka kesuburan mereka menurun. Fokusnya pada hak-hak perempuan terutama pendidikan dan karier menjadi pengaruh bagi rendahnya angka kelahiran.

Spanyol

Faktor penting yang memengaruhi rendahnya angka kelahiran di Spanyol antara lain adalah meningkatnya jumlah penduduk yang melajang atau single, meningkatnya usia rata-rata perempuan dalam memiliki anak pertama, yakni kebanyakan wanita di Spanyol melahirkan anak pertama mereka di usia 30-39 tahun. Faktor lain datang dari ekonomi yang kurang stabil dan tingkat pengangguran yang tinggi membuat penduduk di Spanyol sering berpikir panjang untuk berkeluarga.

Editor : Ahmad Islamy Jamil
Artikel Terkait
Nasional
4 hari lalu

Investasi di Jakarta Tembus Rp204 Triliun, Jadi Daya Tarik Ekonomi Nasional

Nasional
5 hari lalu

Hasil Riset: Kelas Menengah Sudah Ogah Flexing, Kini Cari Ketenangan Hidup

Nasional
13 hari lalu

Pakar Ekonomi Anthony Budiawan Sebut Gaya Koboi Purbaya Bisa Jadi Bencana

Bisnis
16 hari lalu

Daftar Negara Terkaya di Dunia 2026, Ada Tetangga Indonesia

Nasional
18 hari lalu

Survei LSI Denny JA Setahun Prabowo-Gibran: Hubungan Internasional Paling Memuaskan

Berita Terkini
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
Network Updates
News updates from 99+ regions
Personalize Your News
Get your customized local news
Login to enjoy more features and let the fun begin.
Kanal