Tertidur saat rapat di Korea Utara bisa berujung masalah besar. Pada 2015, Menteri Pertahanan Korea Utara dieksekusi secara terbuka dengan senjata anti-pesawat, karena tertidur dalam salah satu acara Kim Jong-un.
Korea Utara memiliki akses internet, tapi kurang dari 1 persen populasi yang bisa menggunakannya. Hanya para pemimpin politik, mahasiswa di universitas elite, dan sangat sedikit lainnya yang bisa mengakses internet. Sebaliknya, penduduk setempat bisa menggunakan intranet yang disebut Kwangmyong, dengan 1.000-5.500 situs web di dalamnya tapi akses ke situs internasional diblokir.
Para wisatawan asing di Korut selalu ditemani oleh pemandu dan petugas, juga harus mengikuti aturan khusus seperti selalu meminta izin untuk mengambil foto. Wisatawan juga tidak diizinkan menggunakan mata uang nasional, dan tidak diperbolehkan mendatangi toko-toko tertentu.