PESHAWAR, iNews.id - Sedikitnya 11 tentara tewas dan 13 lainnya terluka dalam serangan bom bunuh diri di dekat pangkalan militer di Pakistan utara pada Sabtu 3 Januari. Wilayah tersebut diketahui pernah dikuasai oleh faksi lokal Taliban.
Dilansir Reuters, Minggu (4/2/2018), pejabat setempat dalam pernyataannya mengonfirmasi bahwa serangan bom bunuh diri tersebut terjadi di area olahraga militer di Lembah Swat. Serangan terjadi saat tentara sedang bermain bola voli.
"Para tentara sedang bermain bola voli di malam hari di luar pangkalan militer ketika seorang pembom bunuh diri berhasil meledakkan dirinya," kata seorang petugas keamanan.
Pertandingan tersebut diawasi oleh warga sipil dan jumlah korban luka diperkirakan dapat meningkat. Saat ini para korban luka telah dibawa ke rumah sakit militer terdekat.
Dalam sebuah pernyataan di media, kelompok Tehreek-e-Taliban, yang juga dikenal sebagai Taliban Pakistan, mengklaim berada dibalik serangan tersebut. Serangan itu dianggap sebagai aksi balas dendam.
"Insya Allah Tehreek-e-Taliban telah memulai proses balasan dendam. Tunggu lebih banyak (serangan) untuk diikuti," kata juru bicara Taliban, Mohammad Khurasani.
Perdana Menteri Pakistan Shahid Khaqan Abbasi mengutuk serangan tersebut. Dia mengatakan akan terus melawan tindakan terorisme di negaranya.
"Tidak ada serangan pengecut yang bisa menghalangi kita dalam mengejar perjuangan melawan ancaman terorisme sampai pada kesimpulan logisnya. Kami akan terus berjuang hingga akar (terorisme) bisa diberantas," kata Abbasi dalam sebuah pernyataan.
Saat ini, pihak militer bersikap waspada terhadap tanda-tanda kebangkitan kelompok Taliban. Kelompok ini berusaha membangun kembali institusi sipil dan memenangkan penduduk lokal sebagai benteng melawan ideologi radikal.
Sejak dikejar-kejar di wilayah tersebut, kelompok Taliban telah melakukan serangan balas dendam terhadap aktivis anti-militansi. Mereka berusaha memeras uang dari pemilik bisnis di satu wilayah tempat 4000 tentara Pakistan berada.