Mereka menyewa beberapa flat dalam satu gedung melalui seorang calo asal Bangladesh. Rumah-rumah tersebut dihuni 10 sampai 23 tiga laki-laki dan perempuan.
Salah seorang yang ditangkap mengaku berangkat dengan visa umrah dan masuk ke Arab Saudi sebelum dan saat Ramadan.
Seorang WNI mengaku berniat haji dan dan setelah selesai dia akan pulang ke Indonesia melalui Tarhil.
"Jamaah bayar ke travel Rp50 juta hingga Rp60 juta," ucap seorang WNI yang tidak mau disebutkan namanya.
Sesampainya di Mekkah, mereka harus membayar uang tambahan sebesar 500 riyal untuk menebus paspor ke pemandu.
"Setelah di Mekkah, mereka bebas mau ke mana saja dan tidak ada urusan lagi dengan travel," ujar staf KJRI yang bertugas di Tarhil, Tolabul Amal.
Namun para WNI tidak ingat nama biro tavel yang memberangkatkan mereka.