WUHAN, iNews.id – Pemerintah Kota Wuhan, Provinsi Hubei, China, akan menguji sampel semua 12 juta penduduknya untuk mendeteksi Covid-19. Tes massal tersebut diadakan menyusul temuan kasus domestik pertama infeksi Covid varian delta di kota itu.
Wuhan adalah tempat asal ditemukannya kasus Covid-19 pertama di dunia yang kemudian meluas ke luar China hingga menjadi pandemi seperti sekarang ini. Sejak pertengahan Mei tahun lalu, kota itu melaporkan nihil alias nol kasus Covid, sejak pemerintah setempat menerapkan pengujian massal dan karantina wilayah (lockdown) yang ketat.
Akan tetapi, pada Senin (2/8/2021) kemarin, pihak berwenang di sana mengonfirmasi temuan tiga kasus baru varian delta.
“Untuk memastikan bahwa semua orang di kota ini aman, pengujian asam nukleat di seluruh kota akan segera diluncurkan terhadap semua orang demi menyaring sepenuhnya hasil-hasil (kasus) positif dan infeksi tanpa gejala,” ungkap seorang pejabat Wuhan, Li Qiang, ada jumpa pers, dikutip Reuters, Selasa (3/8/2021).
Penemuan kasus baru di Wuhan itu bersamaan dengan kejadian infeksi di kota-kota terdekatnya, yaitu Jingzhou dan Huanggang, sejak Sabtu (31/8/2021). Menurut Wakil Direktur Pusat Pengendalian Penyakit Provinsi Hubei, Li Yang, kasus di Wuhan, Jingzhou, dan Huanggang itu memiliki kaitan dengan kasus-kasus yang ditemukan di Kota Huaian, Provinsi Jiangsu.
Wabah di Jiangsu diyakini bermula di ibu kota provinsi tersebut, Nanjing. Menurut dugaan awal, Covid varian delta masuk ke Jiangsu lewat penerbangan dari Rusia.
Sejak itu banyak kota di China bagian selatan dan beberapa daerah di bagian utara, termasuk Kota Beijing, melaporkan kasus infeksi. Penghitungan kasus yang ditularkan secara lokal di China sejak 20 Juli, ketika infeksi Nanjing pertama kali ditemukan, mencapai 414 kasus hingga Senin (2/8/2021).