"Panzi adalah zona kesehatan perdesaan, jadi ada masalah dengan pasokan obat-obatan," kata Manzanza.
Sementara seorang ahli epidemiologi setempat mengatakan, perempuan dan anak-anak menjadi kelompok yang paling parah terdampak penyakit tidak dikenal tersebut.
Seorang juru bicara Badan Kesehatan PBB (WHO) pada Selasa 3 Desember mengatakan, telah mendapat informasi tentang keberadaan penyakit misterius di Kongo tersebut pada minggu lalu. PBB sedang bekerja sama dengan Kementerian Kesehatan Publik Kongo untuk menyelidiki lebih lanjut.