Pejabat kesehatan China mendesak pasien yang pulih dari virus untuk menyumbangkan darah sehingga plasma mereka dapat diekstraksi guna mengobati orang yang kritis.
Plasma dari pasien yang pulih dari radang pneumonia yang dipicu oleh COVID-19 mengandung antibodi yang dapat membantu mengurangi penyebaran virus pada pasien yang kritis, menurut seorang pejabat dari Komisi Kesehatan Nasional pada jumpa pers kemarin.
Lebih dari 12.000 orang pulih dan dipulangkan, menurut angka komisi kesehatan.
"Saya ingin menyerukan ke semua pasien yang sembuh untuk menyumbangkan plasma mereka sehingga mereka dapat membawa harapan bagi pasien yang sakit kritis," kata Guo Yanhong, yang mengepalai departemen administrasi medis NHC.
Sebanyak 11 pasien di sebuah rumah sakit di Wuhan -pusat penyakit itu- menerima infus plasma pekan lalu, kata Sun Yanrong, dari Pusat Biologi di Kementerian Sains dan Teknologi.
"Satu pasien (di antara mereka) sudah keluar, satu bisa turun dari tempat tidur dan berjalan dan yang lain semuanya pulih," katanya.
Seruan itu muncul beberapa hari setelah produsen produk medis milik China melaporkan hasil percobaan yang sukses di Rumah Sakit Rakyat Pertama Wuhan.
China National Biotec Group Co menyatakan dalam akun resmi WeChat bahwa pasien yang sakit parah menerima infus plasma membaik dalam 24 jam.