"Menyedihkan melihat begitu banyak imigran tidak berdokumen ditemukan dalam kondisi ini, dan dua dari mereka kehilangan nyawa. Ini memilukan," kata Rodriguez seperti dikutip dari KSAT.
Keamanan Dalam Negeri belum menentukan kewarganegaraan para korban, termasuk apakah ada keluarga atau anak-anak di antara mereka.
"Kami sedih mengetahui insiden tragis lainnya dari para migran yang melakukan perjalanan berbahaya. Kami berjanji untuk bekerja sama dengan penyelidik lokal untuk menemukan mereka yang bertanggung jawab," kata Sekretaris Keamanan Dalam Negeri, Alejando Mayorkas di Twitter.
Dilansir dari Reuters, tragedi itu terjadi di dekat lokasi insiden yang lebih parah tahun lalu. Saat itu, 53 migran tewas di belakang truk trailer di tengah panas terik selama upaya penyelundupan. Belasan migran dijejalkan ke bagian belakang truk yang ditemukan di pinggiran San Antonio pada 27 Juni.
Dua orang Amerika telah didakwa di pengadilan federal dalam kasus itu. Mereka dapat menerima hukuman mati jika terbukti bersalah. Sementara dua orang Meksiko telah didakwa dengan kejahatan yang lebih ringan.