SYDNEY, iNews.id - Tiga orang tewas setelah dua pesawat ringan bertabrakan di langit Sydney, Australia, Sabtu, 26 Oktober 2024 lalu. Ketiga korban yang tewas dalam kecelakaan mengerikan itu diketahui berprofesi sebagai pilot.
Melansir ABC News, Rabu (30/10/2024), korban tewas pertama bernama Jake Anastas, 29. Anastas dan korban kedua, mantan pilot Qantas Gary Criddle, 72, sama-sama berada dalam pesawat Cessna. Pesawat itu lepas landas dari Cessnock di New South Wales utara dan terbang menuju Bandara Shellharbour, dekat Wollongong, di pantai selatan negara bagian tersebut.
Beberapa saat kemudian, Pesawat Jabiru yang dipiloti oleh Khadervali Gagguturu, 60, lepas landas. Pesawat Jabiru itu menabrak Cessna 182 di atas Belimbla Park, dOakdale, barat daya Sydney, sekitar pukul 11.50 waktu setempat. Petugas layanan darurat menemukan reruntuhan kedua pesawat tersebar dengan jarak lebih dari 1 kilometer satu sama lain di darat.
Anastas yang baru saja mendapatkan lisensi pilot komersialnya dan sedang berlatih ketika kecelakaan tragis itu terjadi, ditemukan tewas. Begitu pula Gary Criddle, instrukturnya. Pilot Jabiru, Khadervali Gagguturu juga tewas karena cedera parah dalam kecelakaan itu. Jenazahnya ditemukan di reruntuhan pesawat.
Sementara itu, Biro Keselamatan Transportasi Australia mengatakan, masih menyelidiki kecelakaan dua pesawat itu.
Keluarga ketiga pilot yang mendapat kabar kecelakaan mengerikan dua pesawat itu sangat terkejut dan kehilangan. Tori, istri Jake Anastas mengatakan, suaminya sedang berlatih saat kecelakaan terjadi dengan Kapten Qantas yang sedang tidak bertugas, Gary Criddle, sebagai instrukturnya.
Tori Anastas dalam pernyataannya kepada ABC News menggambarkan suaminya sebagai sosok yang penuh kasih, perhatian, luar biasa dan berdampak luar biasa pada setiap orang dalam hidupnya.
"Jake telah menghabiskan hampir separuh hidupnya di langit, jatuh cinta dengan terbang di masa mudanya. Ia selalu membuatku merasa seperti bisa terbang bersamanya. Ia adalah sahabatku dan duniaku," katanya.