Keluarga pilot Qantas, Gary Criddle, juga mengungkapkan rasa kehilangan dan hancur atas kematian Criddle. Keluarga mengenang pilot itu sebagai suami, ayah, kakek dan penerbang yang sangat dicintai.
"Kami benar-benar hancur tak terlukiskan dan sangat terkejut dengan kehilangan tragis ini," kata mereka dalam sebuah pernyataan pada akhir pekan lalu.
Gary adalah pilot yang sangat berpengalaman. Dia 36 tahun bertugas di Qantas dan 20 tahun di angkatan laut dan udara. Dia adalah mentor bagi banyak calon pilot dan petualang yang bersemangat dan berencana untuk mengarungi dunia.
"Dia penuh dengan kegembiraan, tawa, dan murah hati. Kami sangat tak menyangka kehilangannya. Kami akan sangat merindukannya," kata keluarga.
Sementara keluarga Khadervali Gagguturu, 60, pilot di pesawat kedua, juga sangat berduka. Putranya, Saleem, mengatakan mereka merasa hancur saat mengetahui kematian Gagguturu yang selama hidup dikenal sebagai sosok penolong.
"Dia berusaha keras untuk membantu siapa saja dan semua orang. Kami sangat mencintainya dan kehilangannya. Kami semua, keluarga serta teman-teman merasa hancur dan patah hati," katanya kepada ABC News.
Saleem mengatakan ayahnya adalah seorang mekanik, programmer, dan pilot yang sangat mencintai profesinya di dunia penerbangan.
"Dia meninggal saat melakukan apa yang dia cintai. Kami akan merindukannya selamanya."