"Rasul Boniface Mwamposa menuangkan minyak urapan suci di tanah," kata seorang saksi mata, Jennifer Temu, kepada AFP.
"Puluhan orang segera terseret dan diinjak-injak, dan beberapa meninggal. Kami menghitung 20 orang tewas -tetapi ada juga yang terluka."
"Itu mengerikan, orang-orang menginjak-injak tanpa ampun, saling berdesakan dengan siku," kata saksi lain, Peter Kilewo.
"Rasanya seakan pengkhotbah melemparkan banyak uang dan ada banyak yang mati!"
Mwamposa, sang pengkhotbah, melarikan diri dari lokasi kejadian setelah kekisruhan itu. Polisi mengimbau dalam sebuah siaran di televisi nasional agar dia menyerahkan dirinya.
Pendeta itu ditangkap di kota pelabuhan Dar es Salaam pada Minggu (2/2/2020).
"Boniface Mwamposa berusaha melarikan diri setelah kejadian ini, tetapi ketika saya berbicara, dia ada di tangan polisi," ujar Menteri Dalam Negeri George Simbachawene.